Pewarta : Jamaludin Al Afgani | Editor : Nurul Ikhsan
ASIASATU.com, Jakarta – BRIN melalui Direktorat Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah (RMPI), menerbitkan 4 buku dengan fokus pada topik Covid-19. Keempat buku tersebut berdampak besar pada ekonomi dunia dalam dua tahun terakhir, termasuk struktur dukungan sosial yang ada, dan geopolitik global.
Buku pertama bertajuk Indonesia Post-Pandemic Outlook: Rethinking Health and Economics Post-COVID-19 (https://doi.org/10.55981/brin.537). Buku ini mengulas peluang dan inovasi untuk mendorong pemulihan dari Covid-19, baik di bidang kesehatan maupun ekonomi. Terdiri dari 5 bab, buku ini dibagi menjadi 3 tema utama, yaitu transformasi digital, membangun masyarakat tangguh, dan pembangunan yang berkeadilan, berkelanjutan, serta hijau.
BACA JUGA : Menko Airlangga Dukung Kemandirian Ekonomi Berbasis Pondok Pesantren
Buku berikutnya, Indonesia Post-Pandemic Outlook: Social Perspectives (https://doi.org/10.55981/brin.536) Buku ini mengupas isu dan topik terkait pandemic Covid-19, serta membahas upaya pemulihan pascapandemi di Indonesia. Buku ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu lensa ekonomi politik internasional. Perspektif sosial-budaya, dan masa depan pendidikan di Indonesia pascapandemi.
Buku lainnya, mengupas isu dan topik lingkungan dan teknologi terkait pandemi COVID-19, serta membahas upaya pemulihan pasca pandemi di Indonesia. Terdiri dari 19 bab, buku ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu pengembangan manajemen bencana, dan penghijauan. Pengembangan pengelolaan limbah dan polusi, pengembangan ketahanan, serta keamanan pangan. Bahasan itu dimuat dalam Indonesia Post-Pandemic Outlook: Environment and Technology Role for Indonesia Development (https://doi.org/10.55981/brin.538).
BACA JUGA : Dinamika Perbankan Global Picu Turunnya ICP Maret Jadi USD74,59 per Barel
Buku ke empat, Indonesia Post-Pandemic Outlook: Strategy towards Net-Zero Emissions by 2060 from the Renewables and Carbon-Neutral Energy Perspectives (https://doi.org/10.55981/brin.562), mengeksplorasi isu keberlanjutan energi dan perubahan iklim. Terdiri dari 14 bab, buku ini dibagi menjadi tiga bagian, antara lain posisi dan strategi energi terbarukan Indonesia saat Ini. Status penggunaan energi terbarukan di dunia, dan strategi baru Indonesia untuk mencapai Net-Zero Emission (NZE) pada 2060.
Program akuisisi pengetahuan lokal BRIN bertujuan menyediakan sumber literasi yang kredibel, mudah, dan merata untuk diakses seluruh masyarakat Indonesia. “Topik ini masih sangat penting dan relevan untuk diangkat, utamanya dalam memberikan referensi berharga sebagai panduan bagi kita. Mengantisipasi pandemi dan krisis lainnya di masa depan, terutama Indonesia pascapandemi,” kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.
Melalui buku seri ini, lanjut Handoko, banyak pelajaran yang dapat memberikan referensi berharga sebagai panduan bagi kita. Hal ini untuk mengantisipasi pandemi dan krisis lainnya di masa depan.
“Buku-buku tersebut menekankan perlunya upaya bersama yang komprehensif, antara lembaga pemerintah dan berbagai komponen bangsa Indonesia. Di samping itu juga perlu kebijakan yang berwawasan ke depan, untuk memberikan manfaat bagi generasi mendatang,” tuturnya.
Peluncuran buku ini sebagai kerja sama BRIN dengan PPI Dunia melalui penerbitan buku hasil pemikiran para pelajar diaspora Indonesia, yang sudah berlangsung sejak 2021. Kerja sama sebelumnya mengangkat topik Indonesia Emas Berkelanjutan 2045: Kumpulan Pemikiran Pelajar Indonesia Sedunia. Menghasilkan 12 buku berbahasa Indonesia, dengan sejumlah topik yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan untuk mencapai tujuan Indonesia Emas 2045.
Handoko melanjutkan, apresiasi tinggi pada seri buku berbahasa Inggris yang ditulis oleh lebih dari 85 pelajar Indonesia, tersebar di 22 negara. “Buku ini membuktikan keberhasilan kerja sama lintas zona waktu, dan berjarak ribuan kilometer di antara para generasi muda Indonesia, demi menyajikan perspektif para pelajar Indonesia tentang pandemi. Buku-buku ini menawarkan strategi multidisiplin bagi Indonesia, untuk pulih lebih kuat pascapandemi,” lugasnya.
Dia berharap, akan terus ada pemikiran-pemikiran muda yang selalu terbuka dengan perkembangan yang ada, akses informasi yang lebih masif. Tentu saja semangat perubahan menjadi lebih baik, dapat terus diwujudkan dalam terbitan-terbitan selanjutnya.
Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi (FRI) BRIN Agus Haryono mengatakan Program dari Direktorat RMPI BRIN ini telah berlangsung sejak 2020, dan telah menghasilkan ratusan konten. Baik buku maupun film audio visual, yang bisa diakses oleh publik secara gratis. “Pada 2023, program ini masih dibuka dan mengundang para penulis dan kreator untuk ikut serta dalam penyediaan produk-produk informasi. Tentunya untuk menjaga, dan melestarikan pengetahuan, serta kearifan lokal Indonesia,” ujarnya.
Agus optimis, berbagai kekayaan pengetahuan lokal dapat dimanfaatkan sebagai sumber literasi. Mendukung pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang cerdas dan unggul. Mampu mendorong masyarakat untuk bertindak dan beretika lokal, namun mengglobal dalam pemikiran.
1 Komentar
Pingback: Dubes RI Apresiasi Semangat Para Pemelajar BIPA di Canberra - Asiasatu - Aktual Terpercaya